Senin, 13 Maret 2017

Penyelidikan dan Penyidikan

Istilah penyelidikan dan penyidikan dipisahkan artinya oleh KUHAP, walaupun menurut bahasa Indonesia kedua kata itu berasal dari bahasa sidik, yang artinya memeriksa, meneliti. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur menurut undang-undang. Sedangkan penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikan dalam hal dan menuntut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

Sumber: Andi Hamzah - Hukum Acara Pidana

Ilmu Hukum Acara Pidana

Ilmu hukum acara pidana mempelajari peraturan-peraturan yang diciptakan oleh negara. karena adanya terjadi pelanggaran undang-undang pidana, yaitu sebagai berikut:

Contoh RPP Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


A.  Identitas
Mata  Pelajaran           : BIPA
Topik                           : Transportasi
Alokasi Waktu            : 1 x 50 Menit
Jumlah Pertemuan       : 1 x Pertemuan          
Pengajar                      : Wahyuni

B.  Indikator
C Memberitahu jenis-jenis alat transportasi berdasarkan jenisnya.
C Memberikan pemahaman mengenai jenis alat tranportasi melalui tek bacaan.

C.  Tujuan Pembelajaran
C Siswa mampu mengetahui jenis-jenis alat transportasi berdasarkan jenisnya.
C Siswa mampu memahami jenis alat tranportasi melalui tek bacaan.

D.  Materi Pembelajaran
C Jenis-jenis alat transportasi berdasarkan jenisnya.

E.  Model Pembelajaran
C Guru dan murid saling tanya jawab dan berinteraksi
C Guru menjelaskan materi
C Menggunakan media gambar

F.   Strategi Pembelajaran
C Menerapkan strategi pembelajaran secara ekspositoris yaitu mengarah pada tersampaikannya materi pembelajaran dan siswa menerima apa yang diajarkan
C Menggunakan strategi eksperiensial yaitu pembelajaran yang lebih kepada pemakaian keterampilan dan partisipasi serta metode langsung
C Menggunakan strategi crosslingual yaitu sistem pembelajaran menggunakan dua bahasa, adanya perbandingan dan bahasa rujukan.
C Menggunakan strategi eksplisit yaitu pembelajaran atas dasar materi yang disengajakan dan menuntut pemecahan masalah

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
    Kegiatan Pendahuluan
C Guru membuka kelas dengan   memberikan salam atau sapaan.

C Guru meminta murid berdoa sesuai agama masing-masing.

C Guru menanyakan kabar murid dan saling bertanya jawab atau bercerita singkat. 

C Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti
C Guru memperlihatkan gambar alat tranportasi.

GGuru menjelaskan tentang jenis-jenis alat transportasi berdasarkan jeninya.
C Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan kembali jenis-jenis alat tranportasi berdasarkan jenisnya.

Guru menjelaskan kegunaan alat transportasi berdasarkan jenisnya.

30 menit
Kegiatan Penutup
C Guru  memberikan  kesimpulan materi.
C Guru memberikan apresiasi kepada siswa-siswa yang telah aktif dan melaksanakan tugasnya dengan baik.
C Guru memberikan nasihat atau pencerahan kepada para murid mengenai proses pembelajaran.
C Guru menyampaikan materi selanjutnya dan membaca doa penutup.
C Menutup kelas dengan mengucapkan salam atau kata ucapan lainnya.
10 menit
H.  Sumber Belajar
C Bahan ajar dalam bentuk powerpoint

I.  Media Pembelajaran
C Menggunakan laptop (infokus)
C Menggunakan papan tulis
C Menggunakan teks

J.    Penilaian
C Tes praktik ® Tes tulis keterampilan dan simulasi

C Format Penilaian

No
Nama Siswa
Indikator Penilaian
Nilai Akhir
Kesesuaian contoh Tiap Alat Transportasi
Praktik
Menyusun Paragraf Mengenai Alat Transportasi
Sesuai
Kurang
Tidak
Bagus
Tidak
Sesuai
Tidak
100
60-80
30
80
30-50
100
30-50



C Perhitungan Nilai Akhir
Kesesuaian + Praktik + Susunan
   3

Sumber: Wahyuni

Jenis-Jenis Puisi

Berikut ini adalah jenis-jenis puisi menurut Waluyo (1995: 135), diantaranya:

1. Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif

Klasifikasi puisi ini berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan.

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi-puisi naratif, misalnya epik, romansa, balada, dan syair (berisi cerita). Puisi lirik mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya. Jenis puisi lirik misalnya elegi, ode, dan serenada. Sedangkan puisi deskriptif penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi deskriptif misalnya puisi satire, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik.

2. Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

Puisi kamar adalah puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja di dalam kamar. Puisi auditorium adalah puisi yang cocok untuk dibaca di auditorium, di mimbar yang jumlah pendengarnya dapat ratusan orang.

3. Puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisik

Puisi fisikal bersifat realistis artinya menggambarkan kenyataan yang ada. Yang dilukiskan adalah kenyataan dan bukan gagasan. Hal-hal yang dilihat, didengar atau dirasakan merupakan objek ciptaannya. Puisi platonik adalah puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yang bersifat spiritual atau kejiwaan. Puisi metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan tuhan.

4. Puisi Subjektif dan Puisi Objektif

Puisi subjektif juga disebut puisi personal, yakni puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri. Puisi objektif berarti puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Puisi objektif disebut juga puisi impersonal.

5. Puisi Konkret

Puisi konkret yakni puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan (Poems for the eye). Dalam puisi konkret ini, tanda baca dan huruf-huruf baik huruf besar maupun kecil berpotensi gambar.

6. Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis

Puisi diafan atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian, kata konkret, dan bahasa figuratif, sehingga puisinya mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi gelap adalah puisi yang terlalu banyak menggunakan majas dan sukar untuk ditafsirkan. Sedangkan dalam puisi prismatis penyair mampu menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, verifikasi, diksi dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah untuk menafsirkan maknanya namun tidak terlalu gelap.

7. Puisi Parnasian dan Puisi Inspiratif

Pernasian adalah Puisi yang diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukan disadari oleh inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair. Sedangkan puisi inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion. Penyair benar-benar masuk ke dalam suasana yang hendak dilukiskan. Suasana batin penyair benar-benar terlibat ke dalam puisi.

8. Stansa

Stansa artinya puisi yang terdiri dari 8 baris. Stansa berbeda dengan oktaf karena oktaf dapat terdiri atas 16 atau 24 baris.

9. Puisi Demonstrasi dan pamflet

Puisi demonstrasi adalah puisi yang melukiskan perasaan kelompok bukan perasaan individu. Puisi demonstrasi sering menggunakan kata-kata yang membakar semangat. Puisi pamflet juga merupakan protes sosial. Disebut puisi pamflet karena bahasanya adalah bahasa pamflet. Kata-katanya mengungkapkan rasa tidak puas kepada keadaan.

10. Alegori

Puisi yang dimaksudkan untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Jenis alegori yang terkenal ialah parable yang juga disebut dongeng perumpamaan.

Sumber: Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.